METAFORA DALAM BAHASA MELAYU

Classe (2000: 941) mengungkapkan bahwa metafora adalah pengalihan citra, makna, atau kualitas sebuah ungkapan kepada suatu ungkapan lain. Pengalihan tersebut dilakukan dengan cara merujuk suatu konsep kepada suatu konsep lain untuk mengisyaratkan kesamaan, analogi atau hubungan kedua konsep tersebut.  Metafora termasuk dalam bahasa kiasan atau majas, seperti perbandingan, tetapi tidak mempergunakan kata pembanding. Metafora menerangkan suatu hal yang sama atau memiliki nilai yang sama dengan hal yang lain, tapi sebenarnya berbeda.


  Gbr. Istana Maimun, Sumatera Utara

Berdasarkan pilihan citranya sendiri, menurut Parera (2004:119), metafora dibedakan atas 4 kelompok, yaitu :

1. Metafora bercitra antropomorfik untuk membandingkan kemiripan pengalaman dengan apa yang terdapat dalam dirinya atau tubuh pemakai metafora. ex: kepala desa, mulut goa.

2. Metafora bercitra hewan untuk menggambarkan satu kondisi atau kenyataan di alam pengalaman pemakai bahasa. ex:  cocor bebek, buah naga.

3. Metafora bercitra abstrak untuk mengalihkan ungkapan-ungkapan yang abstrak ke ungkapan yang lebih konkret. ex: anak emas diartikan sebagai anak yang dibanggakan.

4. Metafora bercitra sinestesia Metafora jenis ini merupakan metafora yang mencoba mengalihkan pemakaian yang bercirta indera. ex: buah bibir, kaki tangan.

Berikut beberapa contoh metafora bercitra abstrak dalam bahasa Melayu:

No.

Pribahasa

Sumber Budaya

Praktek Budaya

1.

Tiba nampak muko, balek nampak punggung

Melayu

Ditujukan pada orang yang datang baik-baik dan permisi pulang baik-baik

2.

Nampak bosa kapalonyo, balek nampak muko kusut  

Melayu

Ditujukan pada setiap orang sombong suatu saat akan tertimpa masalah

3.

Mocam mulut leba

Melayu

Ditujukan pada orang yang tidak bisa menjaga     rahasia

4.

Kuping gajah

Melayu

Seseorang suka mendengarkan cerita orang lain

5.

Utak kelinci

Melayu

Ditujukan pada orang yang selalu berfikiran jorok pada setiap permasalahan dan mempunyai sifat yang hanya cenderung ke duniawi saja

6.

Mocam mambolo anak haimau

Melayu

Orang yang tidak tahu berbalas budi

7.

Mocam lombu dicucuk idung

Melayu

Orang yang selalu menuruti kemauan orang lain

8.

Mocam malopas anjing tajopit

Melayu

Orang yang tidak tahu membalas budi

9.

Intan payong

Melayu

Ditujukan pada anak kesayangan

10.

Jangan peonah jadi budak batu giling, jadilah budak pokok pisang

Melayu

Jangan jadi anak yang menyiksa orang tua tetapi jadilah anak yang dapat melindungi orang tua

11.

Kalo takot lambong beombak jangan beumah ditopi pante

Melayu

Peringatan ini ditujukan pada orang yang takut berhadapan dengan penderitaan, lebih baik jangan pernah melakukannya

12.

Bara yang digonggam bisa jadi api

Melayu

Ditujukan pada orang yang bersungguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu maka akan mencapai kesuksesan

13.

Mocam puak labu cakapnya

Melayu

Ditujukan pada orang yang suka berbicara dalam kebohongan

14.

Ado angin, ado pokoknya

Melayu

Suatu permasalahan pasti ada penyebabnya dan setiap orang ada sejarah hidupnya

15.

Anak gampang

Melayu

Anak yang lahir tanpa ada status pernikahan dari orang tuanya

16.

Budak sampan

Melayu

Ditujukan pada orang yang beraktivitas dilaut dengan menggunakan sampan. Metafora Ini menceritakan kebiasaan masyarakat Melayu yang mata pencahariannya sebagai nelayan

17.

Ado bangke, ado hering

Melayu

Ditujukan pada perempuan yang jahat maka ia akan bertemu dengan laki-laki yang jahat pula

18.

Gigit jai’

Melayu

Seseorang yang selalu mendapatkan kesialan dalam bekerja

19.

Muko kusut

Melayu

Menunjukkan seseorang yang sedang tertimpa masalah cenderung menunjukkan muka berkerut

20.

Katokuk lutut

Melayu

Cara duduk bersilah yang sopan dalam adat istiadat Melayu

21.

Mangula

Melayu

Ditujukan pada orang yang berwatak licik dan cenderung sering berbohong demi mendapatkan keinginnannya

22

Tuntung kapo

Melayu

Ditujukan pada orang yang selalu spele pada barang yang dimilikinya

23.

Angkat bicao

Melayu

Ditujukan pada orang yang ikut serta berbicara dalam permasalahan

24.

Anak haam jadah’

Melayu

Anak yang lahir tanpa diketahui siapa ayah kandungnya

25.

Kombur balomak

Melayu

Seseorang yang suka bercerita tetapi bersifat tidak berguna



Prosedur mengidentifikasi metafora dapat dilakukan dengan membaca wacana terlebih dahulu secara menyeluruh, lalu tentukan unit leksikal, lihat makna dalam konteks, tentukan apakah makna tersebut memiliki makna kontemporer yang lebih mendasar dari yang lain, bandingkan konteks kontemporer tersebut dengan konteks yang ada. Kemudian jika iya, maka tandai unit leksikal tersebut sebagai metafora.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer